Les Ngaji Tahsin Ibu-Ibu Deresan bersama Pengajar Diponegoro

September 08, 2022

 

Tahsin Ibu-Ibu Deresan,

Majelis Tahsin Deresan sudah ada sejak tahun 2017, peserta tahsin yakni ibu-ibu yang sudah punya cucu, dalam kata lain sudah tidak muda lagi. Antusias yang beliau bawakan ketika Tahsin sangat antusias, menurut penjelasan Ustadz Muhammad Dwi Fitriono selaku pengampu.


Peserta dalam majelis tahsin tersebut antara lain: Bu Marjan, Bu Kamto, Bu Effendi, Bu Sugeng, Bu Cahyo, Bu Iskhak, dan Bu Raji. Terdapat salah satu ibu yang sudah berumur 70an masih tetap semangat dalam mengaji Alquran, yakni bu Dibyo, karena kondisi ketika beberapa tahun yang lalu jatuh mengakibatkan menggunakan kursi roda. Terkadang Ibu Dibyo masih datang ke majelis Tahsin karena motivasi yang kuat dalam diri beliau.  Motivasi yang sering disampaikan Ustadz Muh. Dwi Fitriono yakni:  “Sebaik-baik Manusia adalah yang belajar  dan Mengajar Alquran”.

Di awal tahun 2020 Perkembangan peserta tahsin ibu-ibu deresan, menurut Ustadz Muh. Dwi Fitriono “Alhamdulillah sangat Signifikan”, Tingkat kemahiran peserta, peserta mahir melafadzkan huruf Hijaiyah dengan baik & benar seperti: Mad, Gunnah, Sifat-sifat huruf, dan Mahkroj Huruf. Temuan kendala yang ada dilapangan “relatif tidak ada”.

Selain berlajar Tahsin, Ibu-ibu deresan senang belajar ilmu agama seperti kisah-kisah Orang sukses bersama Rasullullah.Terkadang seorang ustadz harus mampu menjelaskan apa yang ditanyakan oleh peserta tahsin, jikapun ada pertanyaan yang belum bisa dijawab maka pertanyaan disimpan oleh ustadz  untuk dijawab dipertemuaan yang akan datang. Pertanyaan-pertanyaan dari peserta tahsin tersebut menjadikan seoarang ustadz atau pengajar selalu terus belajar berbagai macam ilmu, dari kisah-kisah, fiqih, mualamah, dan lain-lain.

Sumber wawancara: Ustadz Muh. Dwi Fitriono

Redaksi: Admin pengajar Diponegoro

 


You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Twitter

wa